RINDU ILMU
Oleh: Dr. H. Sukarni, M.Ag.
Bagi insan pendidikan, seperti yang semua kita (civitas akademika FEBI UIN Antasari) tekuni saat ini, rasanya tidak ada yang lebih menggembirakan dan menyenangkan kecuali bila anak-anak kita para mahasiswa menjadi orang-orang yang berilmu dan berakhlak. Kepuasan batin sangat terasa saat kita melaksanakan yudisium dan wisuda. Mereka (para alumni) telah kita antarkan ke depan pintu gerbang kehidupannya yang baru, menjadi sarjana yang siap menjadi masyarakat dengan segala dinamikanya. Mereka kita harapkan menjadi duta-duta FEBI dalam mengemban amanah keilmuan, keagamaan, dan kemanusiaan; mereka menjadi penyambung amal saleh semua dosen dan tendik FEBI UIN Antasari. Oleh karena itu, suatu panggilan batin dan fitrah kependidikan, bahwa kita semua selalu berijtihad, berjihad, dan bermujahadah mencurahkan segala kemampuan yang ada untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita ini. Alhamdulillah kita terus berupaya untuk menuju harapan tersebut, meski tantangan tidaklah ringan.
Sebagai pimpinan, dan juga semua dosen, kita berharap agar proses perkuliahan berjalan semakin lancar, tertib, dan berkualitas. Skenario ke arah peningkatan ini kita lakukan melalui berbagai cara, di antaranya melakukan rapat dosen lebih awal, memberi waktu yang relatif panjang bagi dosen untuk menelaah dan merapikan RPS juga menyiapkan bahan ajar, pembukaan perkuliahan tepat waktu, dan memberi informasi terbuka tentang jadwal perkuliahan melalui TV informasi FEBI.
Saat rapat dosen, 8 Agustus 2023, kita telah melakukan evaluasi perkuliahan sebelumnya dan memikirkan peningkatan di semester selanjutnya. Satu hal yang menjadi penekanan saat itu adalah jawaban dari sebuah pertanyaan “bagaimana caranya agar ilmu yang diajarkan benar-benar dapat dimengerti oleh mahasiswa dan dapat mereka kuasai dengan baik”. Keluhan yang didapat adalah bahwa sebagian mahasiswa belum memahami dengan baik (dan tentu tidak dapat menjelaskan dengan benar) ilmu pengetahuan yang diajarkan, terutama ilmu rumpun keahlian jurusan. Saat menguji skripsi, saya selalu menanyakan keilmuan jurusan yang dipelajari. Alhamdulillah sebagian dapat menjawab dengan baik, namun masih banyak yang harus dituntun agar jawaban memuaskan.
Mengajarkan ilmu diera informasi digital ternyata tidak mudah. Khazanah ingatan mahasiswa seakan penuh sesak dengan berbagai informasi yang sebagian mungkin hanyalah sampah. Banyak dan padatnya informasi yang menerjang bawah sadar manusia era digital menyebabkan lumpuhnya daya keterampilan menyaring, memilah, dan menemukan informasi yang bermanfaat bagi kehidupan. Lahan subur otak manusia tidak hanya ditumbuhi tanaman hijau informasi, tetapi juga dipenuhi oleh rerumputan berduri. Di manakah letaknya informasi keilmuan yang kita ajarkan dalam hamparan unlimited otak mahasiswa. Tidak terlalu jelas; posisinya menjadi kabur dan mahasiswa nyaris tidak memiliki kekuatan untuk menghindarkan diri dari tsunami informasi ini. Di atas semua kegalauan itu, kita terus mencoba berkarya. Alhamdulillah, pembukaan kuliah semseter ini on time. Setahu saya, satu-satunya Fakultas yang on time dalam membuka perkuliahan Semester GAnjil TA 2023/2024 per 1 September 2023 hanyalah FEBI UIN Antasari.
Masa perkuliahan semester ganjil TA 2023/2024 resmi dibuka dengan doa hajatan sembari menyimak kuliah umum dengan nara sumber Direktur Eksekutif Bank Indonesia Kantor Wilayah Kalimantan Selatan, Bapak Dr. Wahyu Pratomo. Kuliah umum yang disampaikan dengan tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju” diawali nara sumber dengan motivasi kepada peserta kuliah yang rata-rata adalah mahasiswa baru. Pak Wahyu, ekonom lulusan magister dua universitas luar negeri : Yale University dan University of North Carolina at Chapel ternyata juga seorang motivator. Dia mengawali orasinya dengan mengutip kata-kata penyemangat dari Soekarno. “Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncang dunia”. Pak Wahyu meyakinkan mahasiswa yang hadir bahwa “sepuluh mahasiswa” tersebut bisa jadi akan lahir dari ruangan ini. Tepuk tangan riuh pun menggema memberi respon dari pernyataan Pak Wahyu.
Sekecil apapun yang kita lakukan untuk perbaikan akan tercatat sebagai amal kebaikan. Kita tidak mampu mengerem lajunya peredaran zaman. Yang dapat kita ukir adalah memberi warna bagi masa yang terus berubah. Selamat datang mahasiswa baru, kami rindu ilmu.