Opening Ceremony Antasari Investment Week (AIW) 2024 & TILIK: OJK Tekankan Pentingnya Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah
Banjarmasin, 23 September 2024 – Acara pembukaan Antasari Investment Week (AIW) 2024 dan Talkshow Ihwal Literasi Keuangan (TILIK) sukses digelar pada Senin, 23 September 2024 di Auditorium Mastur Jahri, UIN Antasari Banjarmasin. Kegiatan yang bertema “Membangun Iklim Ekonomi Berkelanjutan dengan Investasi di Pasar Modal Syariah” ini diselenggarakan oleh Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) Antasari, dengan tujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah serta memperkenalkan konsep ekonomi yang etis dan berkelanjutan.
Hadir dalam acara ini Direktur Galeri Investasi Syariah FEBI UIN Antasari, Bapak H. Abdul Gafur, Lc., MA., Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Antasari, Bapak Dr. H. Sukarni, M.Ag., Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Selatan, Bapak Andi Rahman Yuliman, S.E., M.Hum., serta Perwakilan dari Bursa Efek Indonesia dan Phintraco Sekuritas Banjarmasin.
Antasari Investment Week merupakan agenda tahunan KSPM Antasari, yang tahun ini mengusung tema besar “Ekonomi Berkelanjutan”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat literasi dan inklusi keuangan syariah di kalangan mahasiswa dan masyarakat, sekaligus mempromosikan konsep investasi yang beretika dan berkelanjutan. Sesi pembukaan dihadiri oleh sekitar 100 peserta, dari mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Antasari, yang terdiri dari perwakilan jurusan Perbankan Syariah, Ekonomi Syariah, Manajemen Bisnis Syariah, dan Akuntansi Syariah.
Dalam sambutannya, perwakilan OJK menyoroti pentingnya peningkatan inklusi keuangan syariah di Indonesia. “Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia masih sebesar 39,11 persen. Sementara itu, indeks inklusi keuangan syariah baru mencapai 12,88 persen, masih jauh di bawah indeks inklusi keuangan umum yang sebesar 75,02 persen. Oleh karena itu, kita perlu bekerja sama dengan industri keuangan syariah, dan dengan UIN Antasari sebagai motor penggerak literasi keuangan berbasis syariah,” ujar Andi Rahman Yuliman dari OJK.
Acara secara resmi dibuka oleh Dekan FEBI, Bapak Dr. H. Sukarni, M.Ag. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya memahami variabel-variabel yang sering terlupakan dalam peningkatan inklusi keuangan syariah. “Kita sering lupa memperhitungkan variabel keberagamaan dalam aksesibilitas masyarakat terhadap lembaga keuangan syariah. Keberagamaan itu bukan hanya menjadi tanggung jawab dosen atau kampus, tetapi juga para kyai di pesantren yang menjadi soko guru keberagamaan kita. Oleh karena itu, kita harus mendekati lembaga-lembaga pesantren,” jelas beliau.
Salah satu keunikan dari AIW 2024 adalah rangkaian kegiatan yang berlangsung selama satu minggu penuh, dari 23 hingga 28 September 2024. Acara-acara yang akan digelar selama pekan ini meliputi Talkshow bersama OJK, Stocklab Competition, Sekolah Pasar Modal Syariah, berbagai lomba bertema investasi, dan Seminar Nasional Pasar Modal Syariah terbesar se-Kalimanta Selatan.
AIW 2024 ini menjadi harapan agar literasi dan inklusi keuangan syariah dapat semakin meningkat di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum, mendukung terciptanya ekonomi yang berkelanjutan dan beretika melalui investasi di pasar modal syariah.
