Perbarui Niat Mewujudkan Visi (Catatan Rapat Kerja 2023 Bag. II)
Oleh: Dr. H. Sukarni, M.Ag. (Dekan)
“Berakhlak dalam Kepribadian” adalah kalimat kedua dari visi UIN Antasari di samping “Unggul dalam Keilmuan”. Ketika diturunkan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Antasari, visi tersebut dirumuskan menjadi” Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang Unggul dan Berakhlak”. Kalimat visi ini kemudian dijelaskan secara lebih operasional melalui SK Dekan FEBI Nomor 102 A Tahun 2022 Tanggal 14 Maret 2022 tentang Visi dan Misi FEBI UIN Antasari, sebagai berikut:
Unggul artinya: menjadi lembaga pendidikan tinggi yang unggul, yakni istemewa dan menonjol dalam kajian keilmuan yang integratif antara ilmu-ilmu keislaman dan ilmu-ilmu ekonomi modern, menghayati Islam yang berpadu dengan nilai-nilai kebangsaan, berbasis lokal dan berwawasan global.
Berakhlak artinya: menjadi lembaga pendidikan tinggi yang menanamkan nilai-nilai budi luhur dan akhlak mulia sesuai dengan ajaran Islam. Budi luhur tersebut tercermin dalam sikap dan perilaku terhadap lingkungan, sesama manusia, Tuhan, dan diri sendiri.
Sebagai sebuah cita-cita bersama, visi ini menjadi formulasi niat bersama dan penyemangat perjuangan berjamaah, khususnya bagi civitas akademika FEBI UIN Antasari.
Karakteristik unggul dalam keilmuan saya uraikan pada kolum dekan minggu lalu. Edisi hari ini akan saya uraikan logika berakhlak sebagai kalimat kedua dalam visi UIN dan juga Febi UIN Antasari.
Ada empat frase dalam kalimat kedua visi tersebut: (1) lembaga pendidikan tinggi, (2) menanamkan nilai-nilai luhur, (3) akhlak mulia ajaran Islam, (4) sikap dan perilaku terhadap lingkungan, sesama manusia, Tuhan, dan diri sendiri.
Lembaga pendidikan tinggi memunculkan makna sebagai wadah pengembangan nalar logis yang terhimpun di dalamnya insan-insan kaya ilmu dan gagasan (dosen) dan para penuntut ilmu dan kebijakan (mahasiswa). Wadah ini dikemas sedemikian rupa oleh tenaga kependidikan melalui tangan-tangan dingin mereka sehingga menjadi taman ilmu dan kebijaksanaan yang teduh, rindang, dan hijau, penuh dengan nuansa dan atmosphere akademik. Selayaknya tidak ada kezaliman, kecurangan, ketidakadilan, dan segala praktik jahat di dalamnya. Dari wadah inilah lahir manusia-manusia berbudi luhur sebagai pewaris peradaban.
Menanamkan nilai-nilai luhur adalah bagian integral dari tugas utama pendidikan. Ilmu seyogyanya menyatu dengan nilai luhur. Transfer pengetahuan tidaklah akan berguna manakala nilai-nilai luhur tercecer di sampingnya. Gegap gempita berita media terkait perilaku oknum pejabat yang melanggar kode etik adalah salah satu fakta hilangnya nilai-nilai luhur yang seharusnya menyertai ilmu dan pendidikan.
Akhlak mulia ajaran Islam bermakna bahwa akhlak itulah hakikat dari ajaran Islam. Akhlak berasal dari kata khalq (penciptaan). Penciptaan mengandung makna adanya pencipta dan yang diciptakan. Hubungan antara pencipta dan yang diciptakan itulah lahir konsep akhlak. Karena paling tahu tentang sesuatu yang diciptakannya, pencipta yang lebih mengerti tentang segala hal terkait kebaikan atau kemudaratan bagi ciptaannya. Oleh karena itu, ajaran agama dimaknai sebagai aturan pencipta bagi kebaikan ciptaannya, atau akhlak.
Sikap dan perilaku terhadap lingkungan, sesama, Tuhan, dan diri sendiri mengajarkan keseimbangan hidup. Keseimbangan adalah poros kehidupan. Ibarat roda, kehidupan boleh berputar secepat mungkin, namun roda tidak pernah akan terlempar. Struktur alam dengan miliaran benda berputar simetris membentuk alam adalah berkat keseimbangan.
Semoga raker 2023 UIN Antasari benar-benar menjadi wahana penyegaran niat dalam mewujudkan visi, Unggul dalam Keilmuan dan Berakhlak dalam Kepribadian. Amin.