
Untung Rugi Berinvestasi Emas di Tahun 2025
Oleh: Dr. Muhaimin, S.Ag, MA
Emas telah lama menjadi salah satu pilihan utama untuk investasi, terutama di masa ketidakpastian ekonomi. Di tahun 2025, minat terhadap emas kembali melonjak seiring dengan fluktuasi nilai tukar mata uang, ancaman inflasi, serta ketegangan geopolitik di seluruh dunia. Namun, seperti halnya instrumen investasi lainnya, emas menawarkan keuntungan sekaligus risiko yang perlu dianalisis dengan hati-hati.
Keuntungan utama berinvestasi emas adalah kemampuannya sebagai aset lindung nilai (hedge). Ketika inflasi meningkat dan daya beli mata uang turun, harga emas biasanya akan naik, karena emas dianggap sebagai aset dengan nilai intrinsik yang tidak terpengaruh oleh inflasi.
Kondisi geopolitik yang tegang dan krisis ekonomi global pada 2025 juga berkontribusi terhadap lonjakan harga emas. Permintaan yang tinggi dari negara-negara seperti China dan India, yang merupakan konsumen emas terbesar, turut mendongkrak harga emas di pasar dunia. Emas pun dianggap sebagai tempat yang aman (safe haven) bagi investor yang khawatir dengan ketidakpastian ekonomi.
Selain itu, emas juga menawarkan likuiditas yang sangat baik. Emas dapat dengan mudah diperjualbelikan kapan saja, baik dalam bentuk fisik maupun digital. Dengan perkembangan teknologi finansial, investasi emas digital semakin populer di kalangan generasi muda seperti milenial dan Gen Z, yang dapat membeli emas dalam jumlah kecil melalui aplikasi di ponsel mereka.
Namun, investasi emas juga tidak tanpa kelemahan. Salah satunya adalah fluktuasi harga yang dapat terjadi kapan saja. Harga emas sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga di Amerika Serikat, nilai tukar dolar, serta dinamika pasar global. Saat kondisi ekonomi membaik, investor cenderung mengalihkan dana ke aset yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, seperti saham.
Selain itu, emas tidak menghasilkan pendapatan pasif, seperti halnya saham yang memberi dividen atau obligasi yang memberi bunga. Oleh karena itu, investor hanya bisa meraih keuntungan jika harga emas naik setelah membeli. Bagi mereka yang mencari penghasilan tetap, emas mungkin bukan pilihan terbaik.
Pada 2025, risiko kerugian juga meningkat dengan adanya banyak platform investasi emas digital yang belum terregulasi dengan ketat. Beberapa investor menjadi korban penipuan setelah tertarik dengan janji keuntungan cepat dari penawaran investasi emas ilegal. Untuk itu, sangat penting untuk memilih platform atau lembaga yang telah diawasi oleh otoritas resmi seperti OJK.
Aspek penyimpanan juga menjadi tantangan dalam investasi emas fisik. Penyimpanan di rumah dapat berisiko terhadap pencurian, sedangkan penyimpanan di bank seringkali dikenakan biaya tambahan. Hal ini membuat investor harus mempertimbangkan keamanan dan biaya penyimpanan saat memilih untuk berinvestasi dalam emas fisik.
Di sisi pajak, pemerintah Indonesia telah mulai mengenakan pajak atas transaksi jual beli emas batangan, yang berpengaruh pada margin keuntungan investor ritel. Oleh karena itu, perencanaan pajak menjadi faktor penting dalam strategi investasi emas pada 2025. Meskipun demikian, banyak ahli keuangan merekomendasikan untuk mengalokasikan sebagian kecil portofolio investasi pada emas, sekitar 5-10 persen, sebagai bagian dari diversifikasi portofolio untuk melindungi nilai kekayaan saat pasar saham sedang mengalami penurunan. Emas berfungsi sebagai penyeimbang dalam portofolio investasi.
Sebagian besar analis setuju bahwa meskipun harga emas dapat mengalami koreksi dalam jangka pendek, tren jangka panjangnya tetap menunjukkan kenaikan. Oleh karena itu, investasi emas sebaiknya dilakukan dengan strategi jangka menengah hingga panjang, dan tidak untuk tujuan spekulatif dalam waktu singkat. Investor pemula disarankan untuk memahami berbagai jenis emas yang dapat dijadikan investasi, seperti emas batangan, koin emas, atau emas digital, karena masing-masing memiliki kelebihan, kekurangan, serta cara transaksi yang berbeda. Pendidikan keuangan sangat penting untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.
Adanya produk-produk investasi berbasis emas seperti reksa dana emas dan ETF emas juga membuka peluang baru di tahun 2025. Produk-produk ini memberikan akses yang lebih mudah bagi masyarakat untuk berinvestasi dalam emas tanpa harus menyimpan emas secara fisik.
Secara keseluruhan, investasi emas di tahun 2025 tetap menjadi pilihan menarik, terutama sebagai pelindung nilai kekayaan terhadap inflasi dan ketidakpastian global. Namun, calon investor harus memahami dengan baik keuntungan dan risikonya, serta memilih instrumen dan strategi investasi yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan mereka.