
FEBI UIN Antasari Gelar Forum Diskusi Dosen: Penguatan Moderasi Beragama di Lingkungan Akademik
Banjarmasin – Kamis, 8 Agustus 2024, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menyelenggarakan Forum Diskusi Dosen dengan tema “Penguatan Moderasi Beragama bagi Dosen FEBI”. Acara ini berlangsung di ruang meeting FEBI Lantai 3 dan dihadiri oleh pimpinan fakultas dan para dosen FEBI. Forum ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan penerapan moderasi beragama dalam konteks pendidikan tinggi.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, Bapak Dr. H. M. Zaki Mubarak, M.Si., membuka forum dengan memberikan arahannya mengenai pentingnya moderasi beragama di lingkungan akademik. Dalam sambutannya, Dr. Zaki Mubarak menekankan bahwa moderasi beragama merupakan aspek krusial dalam menciptakan suasana akademik yang inklusif dan harmonis.
“Moderasi beragama tidak hanya penting untuk menjaga keharmonisan di masyarakat, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan produktif,” ujar Dr. Zaki Mubarak. Ia menjelaskan bahwa sebagai pendidik, dosen harus menjadi teladan dalam menerapkan sikap moderat dan toleran dalam beragama. Dengan demikian, mereka dapat memberikan contoh yang baik kepada mahasiswa dan membantu membentuk karakter mereka secara positif.
Sebagai pemateri utama dalam forum tersebut, Ibu Elida Mahriani, SEI, MM, seorang fasilitator moderasi beragama bersertifikat, memberikan penjelasan mendalam mengenai perlunya moderasi beragama di pendidikan tinggi. Ibu Elida menjelaskan bahwa moderasi beragama adalah pendekatan yang menekankan sikap seimbang dan toleran dalam menjalani ajaran agama.
“Moderasi beragama di pendidikan tinggi sangat penting karena kampus adalah tempat bertemunya berbagai latar belakang budaya dan agama. Dalam konteks ini, moderasi beragama membantu menciptakan suasana yang kondusif untuk dialog dan pemahaman antarindividu,” kata Ibu Elida. Ia menekankan bahwa moderasi beragama bukan berarti mengabaikan keyakinan masing-masing, tetapi lebih kepada menghargai perbedaan dan mencari titik temu dalam keragaman.
Ibu Elida juga menambahkan bahwa moderasi beragama harus diterapkan dalam setiap aspek kehidupan kampus, mulai dari interaksi sehari-hari hingga dalam proses pengajaran. Beberapa strategi untuk menerapkan moderasi beragama di lingkungan kampus. Di antaranya adalah melalui pelatihan dan workshop bagi dosen, penyusunan kurikulum yang mengintegrasikan nilai-nilai toleransi, serta pengembangan kebijakan yang mendukung keberagaman. “Kami harus proaktif dalam menciptakan lingkungan akademik yang mendukung dan menghargai perbedaan. Ini termasuk memberikan edukasi kepada dosen dan mahasiswa tentang pentingnya moderasi beragama,” jelasnya.
Forum Diskusi ini juga memberikan kesempatan kepada para dosen untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penerapan moderasi beragama dalam kegiatan akademik mereka. Diskusi ini menjadi ajang untuk menggali berbagai perspektif dan solusi praktis dalam menghadapi tantangan yang mungkin timbul dalam implementasi moderasi beragama di kampus.
Dengan Forum Diskusi Dosen ini, FEBI UIN Antasari berkomitmen dalam memperkuat moderasi beragama di lingkungan akademik. Langkah ini diharapkan dapat mendorong terciptanya suasana pendidikan yang lebih inklusif dan mendukung pengembangan karakter mahasiswa secara menyeluruh.