Zahrotun Tidak Menyangka Jadi Wisudawan Terbaik

Kali ini redaksi mewawancarai Zahrotun Nihayah, wisudawan terbaik FEBI UIN Antasari Banjarmasin yang dikukuhkan pada Wisuda Sarjana ke-72 di Auditorium Mastur Jahri Banjarmasin, Rabu (23/02/2022). Ia mengaku tidak menyangka dinobatkan sebagai wisudawan terbaik FEBI dalam event prestisius itu. Simak wawancara kami bersamanya.

Selamat sebelumnya atas raihan prestasi sebagai wisudawan terbaik FEBI. Apakah ini di luar dugaan? Tidak ada target untuk ini?

Inggih bapak terimakasih banyak atas ucapan selamatnya, kalau ditanya apakah ini di luar dugaan pastinya karena ulun (saya, red) sendiri gak pernah menyangka akan menjadi wisudawan terbaik karena menurut ulun banyak mahasiswa FEBI yang lebih baik dari ulun. Kalau untuk target ulun baru tahu pas semester-semester akhir kalau wisuda nanti ada yang bakal jadi wisudawan terbaik jadi ulun pikir udah telat untuk kembali ke masa lalu dan memperbaiki semuanya. Cuma pernah terbesit dulu ketika salah satu temen lokal dia nilai ujiannya tinggi dan dipakaikan selempang oleh dosen di mana di selempang itu tertulis “wisudawan terbaik” jadi ulun ngiri sama temen ulun dan ulun jadi pengen gitu pake selempang dengan dua kata tersebut dan dari situ ulun berusaha untuk selalu memberikan yang terbaik dan gak disangka-sangka Allah memberikan yang lebih untuk ulun.

Boleh diceritakan latar belakang Zahrotun bagaimana?

Kalau berdasarkan latar belakang keluarga, ulun dari keluarga biasa bapak seorang penjual cilok ibu ulun sebagai ibu rumah tangga dan ulun punya seorang adek yang sekarang sudah kelas tiga SD, tempat tinggal ulun di sebuah perkampungan yang tidak terdeteksi di maps (sambil tertawa), yaitu di Kecamatan Teluk Sampit di Desa Parebok Kalimantan Tengah. Kedua orang tua, adek dan keluarga ulun adalah pondasi ulun hingga ulun berada di titik ini. Kalau dalam dunia pendidikan ulun salah satu siswa yang tidak terlalu berprestasi, ya pas-pasan lah, SD ulun sekolah di SDN-1 PAREBOK pas waktu SD kadang peringkat ulun turun turun banget kalau udah naik paling naiknya di angka belasan. SMP dan SMA ulun sekolah di yayasan AL-MADANIYAH SAMUDA (SMP Islam Terpadu Al-Madaniyah Samuda dan SMA Islam Terpadu Al-Madaniyah Samuda) waktu SMP prestasi ulun pas-pasan, cuma pernah satu semester ulun masuk 10 besar dan setelah itu enggak lagi.

Ketika SMA alhamdulillah ada kemajuan ada niatan untuk menjadi yang lebih baik dan memberikan kebahagian kecil untuk kedua orang tua dan keluarga ulun, setelah lulus SMA benar-benar perjuangan sekali, ulun daftar kuliah berangkat dari rumah ulun tanpa didampingi orang tua. Di situ ulun cuman modal nekat dan doa dari kedua orang tua intinya ulun berangkat ke Banjarmasin karena ulun suka belajar dan berharap semoga dengan ini ulun dapat membanggakan dan mengangkat derajat kedua orang tua.

Selama masa kuliah ulun dikelilingi teman-teman yang luar biasa ada temen yang suka ngantar jemput ulun, ada yang suka bawain makanan, ada yang sering minjamin laptop juga, ada yang sering minjemin uang kalau ulun lagi krisis dan banyak lagi bahkan ada keluarga Didu yang sangat membantu ulun mereka semua juga termasuk orang-orang yang mensuport ulun selama ada di Banjarmasin. Kepada seluruh teman-teman ulun terimakasih banyak sudah menjadi bagian dari cerita ulun.

Kira-kira apakah ada tips khusus bagi rekan-rekan mahasiswa lain agar dapat mengikuti prestasi Zahrotun?

Yang pastinya adalah rajin, konsisten dan selalu berikan yang terbaik tidak hanya pada saat ujian tapi pada saat kita menjalaninya hal ini berlaku tidak hanya pada saat menempuh pendidikan tapi pada kehidupan sehari-hari kita juga harus memberikan yang terbaik. Yang kedua, selalu mohon maaf, minta doa dan restu kepada kedua orang tua kita dan terakhir selalu yakinkan hati kita bahwa Allah selalu mengiringi kita dan apapun yang Allah berikan untuk kita pasti yang terbaik untuk kita.

Boleh tahu, apa harapan dan rencana ke depan setelah ini?

Harapannya apa yang sudah ulun dapatkan atau yang sudah menjadi pengalaman ulun selama ini dan ke depannya bisa memberikan manfaat bagi orang-orang. Rencana ulun untuk ke depan bisa lanjut studi lagi tapi tidak dalam waktu dekat ini.